Lampung barat-koranlibasnews.com Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Lampung Barat, Robert Putra, menargetkan awak media yang fokus menyoroti realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pembangunan sembilan ruas jalan tersebar di Kabupaten Lampung Barat.”Kamu laporkan saya, itu aja belum beres. Kamu nggak baik-baik. Target PU itu kamu, karena kamu yang tau persis proyek itu,” ujar Kabid Bina Marga PUPR Lambar, Robert Putra, saat disambangi awak media grup Serikat Jurnalis Independen Lampung, dikantornya Kamis (19/5).
“Saya tidak tahu maksud target yang dikatakan Pak Robert, tetapi setelah mendengar hal itu saya merasa tidak nyaman dan khawatir kalau ada apa-apa dengan saya,” ujar awak media grup SJ-I yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan dengan alasan keamanan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Hukum Serikat Jurnalis Independen, Sumarlin, menyatakan jika kata-kata yang disampaikan Kabid Bina Marga PUPR Lampung Barat itu merupakan bentuk intimidasi terhadap kinerja rekan-rekan jurnalis yang menyoroti realisasi dana PEN.
“Ini ada apa sampai sekelas pejabat menyampaikan kata-kata bernada intimidasi kepada awak media. Kalau memang tidak mau mendapat sorotan atas kinerja mereka maka harus bekerja yang maksimal dan berpihak kepada rakyat,” kata Sumarlin di Sekretariat SJ-I Lampung.
Bagi Sumarlin sikap yang ditunjukan Kabid Bina Marga tersebut menandakan adanya kelemahan mental lantaran beban kerja yang berat.”Kalau semua pejabat seperti ini, bisa gawat jadinya. Siapa lagi yang berani melakukan koreksi terhadap kinerja pemerintah,” tambahnya.
Sumarlin juga memastikan pihaknya akan memeriksa kejiwaan dari awak media yang telah diintimidasi oleh Kabid Bina Marga tersebut. “Kita tidak mau nanti rekan kita kenapa-kenapa apalagi sampai psikisnya terganggu maka lebih baik kita akan periksakan kesehatannya,” imbuhnya.
“Proyek PEN yang banyak disorot itukan punya Bos Besar, jadi wajar kalau banyak pihak yang rela pasang badan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah APH berani menindaklanjuti setiap temuan persoalan yang disampaikan terkait permasalahan PEN tersebut,” tanya Sumarlin skeptis.
Penulis : Tim Libas
Editor : Redaksi